Reproduksi Sel (bagian 1)

Reproduksi sel membahas tentang macam pembelahan sel, mekanisme pembelahannya, serta contoh dari pembelahan sel. Esensi proses pembelahan sel adalah mengenai penggandaan kromosom serta mekanisme pewarisan kromosom dari ‘sel induk’ ke ‘sel anak’. Jadi untuk bisa memahami proses reproduksi sel, pertama harus dipahami terlebih dahulu dasar mengenai kromosom.

Kromosom dan Gen

Kromosom adalah bahan genetik yang terdapat di dalam inti sel, yang berfungsi dalam proses pewarisan sifat. Pada kromosom dijumpai banyak sekali gen (sifat menurun). Sebenarnya yang disebut sehari-hari sebagai gen adalah DNA (deoxiribo nulceic acid / asam deoksiribo nukleat – ADN). Jadi lebih tepat dikatakan: gen merupakan sepotong segmen DNA yang mengandung suatu informasi genetis yang akan diwariskan kepada keturunan. (Sementara dipahami dulu seperti ini saja. Untuk lebih detil, saya akan posting khusus mengenai bab DNA).

Reproduksi Sel (bagian 1) 1

Reproduksi Sel (bagian 1) 2

Reproduksi Sel (bagian 1) 3

Secara sederhana seperti inilah bentuk kromosom. Umumnya suatu kromosom memiliki dua lengan yang memanjang dari atas ke bawah, yang masing-masing disebut kromatid. Jadi gambar di samping adalah satu kromosom yang terdiri dari dua kromatid. Jika kromosom melakukan duplikasi, maka setiap lengan akan mengganda sehingga terbentuk dua kromatid.

Pada bagian tertentu dari lengan kromosom terdapat lekukan yang disebut sentromer. Bagian inilah yang akan ditarik oleh benang spindel saat kromosom memisah waktu berlangsung pembelahan sel (lihat gambar di samping).

 

Pasangan kromosom (ploidi)

Umumnya makhluk hidup memiliki sejumlah kromosom yang berpasangan dua. Misalnya, manusia memiliki 23 pasang kromosom yang masing-masing berpasangan dua. Kromosom yang masing-masing berpasangan dua disebut dengan diploid (2n). Jika berpasangan tiga disebut triploid (3n), tetraploid (4n), dan seterusnya. Mulai 3n dan seterusnya sering disebut poliploid. Jika kromosom tidak berpasangan disebut dengan haploid (n).

Setiap kromosom yang berpasangan biasanya memiliki bentuk dan ukuran yang sama (juga membawa informasi genetik yang sama). Kromosom seperti ini disebut kromosom homolog. Jika bentuk dan ukuran tidak sama disebut kromosom non homolog, dan mereka tidak akan berpasangan.

Konsep tersebut di atas perlu dipahami lebih dulu agar lebih gampang mempelajari reproduksi sel. Bagian yang kedua membahas tentang Reproduksi Sel.