DAFTAR ISI
Kiat sukses UNAS dan SNMPTN (1) : Hakekat Belajar
Kiat sukses UNAS dan SNMPTN (2) : Menggali Potensi Diri
Kita lanjutkan sharing tentang Kiat sukses UNAS dan SNMPTN ya. Kali ini saya mau cerita tentang seorang anak yang mampu bangkit dari kebodohan yang luar biasa menjadi sebuah kesuksesan yang luar biasa pula. Mungkin kamu pernah dengar seorang tokoh yang bernama Adam Khoo. Dia adalah seorang warga negara Singapura. Kisah hidupnya sangat bagus untuk dicermati sebagai contoh perjuangan yang luar biasa dalam mencapai kesuksesan. Adam juga telah membagi resep suksesnya dengan menulis buku yang menjadi best seller : ”Master Your Mind, Design Your Destiny”.
Kisahnya begini. Tersebutlah seorang anak bernama Adam Khoo. Ketika umur 12 tahun Adam adalah anak yang malas, bodoh, dan dianggap agak terbelakang. Ketika masuk SD, dia benci membaca dan tidak mau belajar. Maunya hanya main game dan nonton TV. Saat duduk di kelas 3 dia dikeluarkan dari sekolah, sehingga harus pindah ke sekolah lain. Ketika mau masuk SMP, di ditolak 6 sekolah, dan akhirnya hanya mampu masuk ke suatu sekolah yang terjelek. Di sekolah yang begitu banyak anak bodoh, Adam Khoo termasuk yang paling bodoh! Diantara 160 murid seangkatannya, Adam Khoo menduduki peringkat 10 terbawah! Begitu bodohnya si Adam, sehingga gurunya pernah bertanya kepada orangtuanya: “Mengapa di SMP kelas 1, Adam Khoo tidak bisa mengerjakan soal kelas 4 SD?”
Pada umur 13 tahun, Adam Khoo dikirim ke Super-Teen Program yang diajar oleh Ernest Wong. Ditunjukkan oleh Ernest Wong bahwa semua orang bisa menjadi genius dan sukses walaupun awalnya sangat bodoh sekalipun. Kata-kata Ernest Wong yang selalu diingat oleh Adam adalah: “satu-satunya hal yang bisa menghalangi kita adalah keyakinan yang salah, serta sikap yang negatif“.
Kata-kata ini mempengaruhi Adam Khoo. Dia akhirnya memiliki keyakinan bahwa jika seseorang bisa mendapat nilai A, maka dia juga bisa mendapatkan hal yang sama. Untuk pertama kali dalam hidupnya Adam Khoo berani menentukan targetnya: mendapatkan nilai A semua! Lalu dia menentukan tujuan jangka pendeknya, yaitu masuk ke Victoria Junior College, sebuah SMA terbaik di Singapura. Ia juga menetapkan tujuan jangka panjang untuk mampu masuk National University of Singapore dan menjadi murid terbaik di sana!
Ketika teman-teman dan guru-gurunya bertanya apa yang akan dia raih, Adam Khoo menjawab bahwa dia akan menjadi ranking 1 di sekolahnya, lalu masuk Victoria Junior College dan National University of Singapore. Semua orang menertawakannya. Karena belum pernah ada sejarah lulusan SMP tersebut masuk Victoria Junior College dan National University of Singapore. Bukannya jadi loyo dan minder karena ditertawakan, Adam Khoo malah semakin tertantang untuk semakin belajar dengan cerdas dan keras dalam upaya mencapai impiannya.
Dalam waktu 3 bulan rata-rata nilainya naik menjadi 70. Dalam satu tahun, dari ranking terbawah akhirnya Adam menduduki ranking 18. Dan ketika lulus SMP dia menduduki rangking 1 dengan Nilai UNAS Murni A semua untuk 6 mata pelajaran yang diujikan! Akhirnya dia diterima di Victoria Junior College dan mendapatkan nilai A untuk 3 mata pelajaran favoritnya! Diapun diterima di National University of Singapore (NUS) dan setiap tahun menjadi juara. Akhirnya Adam Khoo dimasukkan ke NUS Talent Development Program. Inilah program bagi mahasiswa Top One Percent, yaitu program untuk mahasiswa dengan prestasi akademis yang sempurna. Program bagi para jenius. Dari NUS, Adam lulus juga sebagai lulusan terbaik!
Nah, sekarang mari kita merenung. Apa sebenarnya yang terjadi dengan Adam Khoo? Bagaimana seorang anak yang dicap bodoh, hobinya nonton TV dan main games bisa meraih sukses seperti itu? Sukses yang mungkin sekali tidak mampu diraih oleh teman-teman seangkatannya.
Ada tiga hal besar yang menjadi kunci sukses Adam Khoo. Tiga kunci sukses ini mampu menghantarkan siapapun meraih sukses. Perhatikan, bahwa tiga hal berikut ini ada pada diri orang sukses:
- Tujuan yang jelas
- Keyakinan yang benar dan kuat
- Aksi yang tepat
Tujuan yang Jelas
Tujuan Adam jelas. Ia ingin mendapat nilai A untuk semua mata pelajarannya. Ia pun sangat jelas menginginkan masuk ke Vistoria Junior College dan National University of Singpore. Tujuan yang jelas mempunyai kekuatan yang luar biasa. Dengan tujuan yang jelas, orang ‘bodoh’ lainnya, Thomas Alva Edison berhasil menemukan bola lampu dan mempatenkan lebih dar 1000 inovasi. Tujuan itu lah yang membuat Edison bisa bertahan pada setiap kegagalan yang terjadi. Ia gagal dalam mencoba 10.000 jenis logam untuk bola lampunya. Bukannya menyerah, Edison justru mengatakan :”Saya tidak gagal 10.000 kali. Saya telah sukses 10.000 kali untuk mengetahui jenis logam yang tidak berfungsi!”
Jadi, jika ingin sukses, pertama TETAPKAN dan TULISKAN TUJUAN kamu. Buat tujuan yang jelas. Tujuan yang jelas seperti ini sangat berguna. Apa gunanya? Ia akan memaksa pikiran kamu untuk benar-benar memikirkan cara yang efektif untuk mencapainya. Artinya kamu akan berpikir lebih keras lagi. Pikiran yang lebih keras akan memaksa tindakan yang lebih keras juga. Tindakan yang yang lebih keras akan mendatangkan hasil yang lebih baik juga.
Keyakinan yang Benar dan Kuat
Adam Khoo sukses salah satunya karena ia mengubah keyakinannya. Ketika ia dicap bodoh, ia yakin bahwa ia bodoh. Ia pun melakukan hal-hal bodoh: terlalu banyak nonton TV dan main games. Tapi hasil pelatihan menunjukkan bahwa keyakinan itu SALAH BESAR. Ia pun mulai membangun keyakinan yang BENAR BESAR. Keyakinan yang benar itu adalah bahwa ia justru orang yang sangat cerdas. Ia pun meninggalkan tindakan bodohnya dan melakukan hal yang benar. Hasilnya luar biasa! Adam bisa merubah peringkatnya dari peringkat 10 terburuk jadi terbaik.
Itulah hebatnya keyakinan. Itu pula sebabnya mengapa semua orang sukses mempunyai keyakinan seperti Adam Khoo, yaitu keyakinan yang benar dan kuat. Karena itu, mulai sekarang, bangunlah keyakinan yang benar. Apa pun, siapa pun, dan bagaimana pun situasi dan kondisinya, kamu bisa sukses!
Aksi yang tepat
Tujuan yang jelas, keyakinan yang benar dan kuat, memerlukan aksi yang tepat. Tujuan yang jelas tanpa aksi yang tepat adalah percuma! Tujuan pasti tidak akan tercapai. Jadi, apakah aksi lebih penting dari tujuan dan keyakinan? Jelas tidak. Tanpa tujuan, aksi kamu tidak akan menghasilkan apa-apa. Kamu menjadi seperti zombie yang berjalan tanpa tujuan. Tanpa keyakinan, kamu akan diliputi keraguan dan ketakutan. Keraguan dan ketakutan justru membuat kamu tidak bertindak sama sekali.
Ada 3 aksi yang tepat: belajar, praktek, dan evaluasi. Setelah belajar pada tahap tertentu, langsung praktekkan. Dengan praktek, kamu akan tahu, apakah hasil belajar kamu telah cukup atau belum. Bila telah cukup, maka kamu telah mencapai tujuan yang telah kamu tetapkan. Bila ini yang terjadi, kamu harus membuat tujuan baru dan belajar lagi. Bila belum cukup, berarti tujuan kamu belum tercapai, maka kamu harus melakukan evaluasi. Apa yang masih kurang? Bila telah ditemukan, maka kamu harus belajar lagi. Begitu terus sampai tujuan kamu tercapai. Itulah aksi yang tepat!
Bagaimana kamu bisa belajar lebih baik lagi? Ada satu cara sederhana yang bagus. Belajarlah dari orang-orang yang sudah sukses! :)